TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Selasa, 27 Juli 2010

Surprise..perlukah???

Hari ini gua sempat ngobrol sama seorang teman gua ( cowo ) menikah 2.5 thn dan dia sudah punya anak 2. Jadi yang kita berdua bahas itu adalah hubungan suami istri setelah dah punya anak. Berhubung gua belum punya anak, yah gua sih ngga tau kondisi pastinya yah. Dari pembahasan itu, sebagai gambaran, suami istri yang sudah punya anak pasti selalu berfokus pada anak, mau beli barang, pasti beli untuk anak. Trus gua tanya sama dia “ loe suka kasih kado or surprise ke istri ngga?”. Dia jawab engga, buat apa??

For some people, ketika masa pacaran sudah lumrah jika pria memberikan hadiah-hadiah baik berupa bunga, boneka, perhiasan dll. Tapi ketika sudah menikah dan berumah tangga, umumnya pria menganggap kado or surprise bukan hal yang harus dilakukan lagi. I think it is wrong. Gua pribadi, setelah menikah ( biarpun si ayank bukan tipe romantic ), tapi dia sometimes menunjukkan bahwa dia emang care dan sayang sama gua. Tapi bukan berarti, dia memberikan kado-kado or surprise yang spectacular buat gua, no…

Contohnya aja nih, at my bday, he sent me roses. Give me present, yes..emang kalo bday kan tradisinya banyakan gitu yah. But, dalam keseharian kami berdua, kadang dia beliin kue kesukaan gua, or bikinin gua kado yang unik. Itu yang membuat gua happy, karena dia bs menunjukkan bahwa dia bisa membuat gua bahagia, even cuma beliin kue yang murah meriah..bukan harga yang diliat, tapi dia punya cara buat gua merasa bahwa gua itu special buat dia.

Dalam hubungan suami istri, biarpun kita sudah menikah, mau pengantin baru or sudah menikah bertahun-tahun, gua pribadi bisa bilang bahwa hal-hal yang surprise itu memang dibutuhkan. Apalagi jika kita sudah mempunyai anak. Buat para ibu rumah tangga, menjaga anak full time di rumah itu butuh penyegaran yang amat sangat, mengapa? Menjaga anak itu ngga sama dengan kita kerja di kantoran. Kapan saja anak rewel atau menuntut perhatian lebih, kita wajib memberikannya. Terkadang pula sensitivitas para ibu rumah tangga lebih tinggi, sampai gampang menjadi stress dan tersulut emosinya.

Nah, pernahkah para suami berpikir, bahwa istrinya butuh satu penyegaran? Setelah sepanjang pagi hingga sore bahkan malam menjaga anak, pernahkah para suami berusaha untuk menyenangkan si istri? Misalnya pulang membawa makanan kesukaan si istri, or mengajak si istri dinner berdua, or bahkan masakin buat si istri? Kalau mau yang lebih surprise, kirimin istri bunga dengan ucapan “ I love u, honey” di hari biasa ( bukan hari special kaya bday or valentine or anniversary )

Back to teman gua, dia bilang ah istri gua mah ngga butuh yang kaya gitu, buat apa bunga or surprise? Gua sering ajak dia ke mal kok. Yah, para suami..kalo cuma ke mal mah istri juga bisa sendiri kali yah. Tapi istri ngga mungkin beli bunga trus kirim buat diri sendiri kan? Trus teman gua bilang, lagian udah punya anak, yah mau beli apa2 buat anak donk. Hmmm..para suami, istri juga butuh lho dikasih sesuatu, bukan harganya yang harus mahal, tapi yang bisa tunjukin bagaimana kamu sayang sama istri..:)

Begitu juga sebaliknya, banyak para istri yang setelah menikah dan punya anak, semakin jarang untuk menyenangkan suami. Entah itu masak makanan kesukaan suami, ataupun cuma sekedar memijat bahu suami yang pegel..:) semua perhatian hanya dicurahkan ke anak..sampai terkadang ada suami yang merasa dikesampingkan..he.he. Gua pernah baca salah satu rubric konsultasi dimana si suami merasa cemburu pada anaknya..ha..ha..karena si istri sudah jarang memperhatikan dirinya lagi.

So sebenarnya yah guys, menikah itu adalah bagaimana kita menyuburkan cinta kita kepada pasangan. Dan terlebih lagi, menyelami pasangan dengan lebih dalam. Semakin hari kita bertambah usia pernikahan, semakin harus lebih kita tau akan keadaan pasangan kita. Gua pernah mengibaratkan, cinta itu seperti tanaman, harus selalu dipupuk. Jika kurang pupuk, tanaman akan layu, mati dan kering. Seperti itu juga kehidupan pernikahan kita. Jika cinta selalu dipupuk dan disirami, akan semakin bertumbuh..:)

Jumat, 23 Juli 2010

Life is..

2 hari yang lalu, ada satu status dif b yang menarik perhatian gua, status salah satu temen W-kers gua yaitu Farida. Statusnya berbunyi seperti ini

“ Hidup ini ibarat satu taman bermain yang sangat besar. Ada yang bermain dengan gila-gilaan, ada yang bermain dengan permainan yang aman saja, ada yang amat sangat menikmati permainan sehingga tidak mau pulang, namun ada juga yang hanya merasa bosan dan menunggu hingga saat pulang dan dijemput”

Ya, kira-kira kalimatnya seperti itu diatas. Beberapa coment bermunculan. Dan gua pribadi suka dengan kalimat itu. Hidup kita ini bisa diibaratkan dengan taman bermain, yah bisa kita contohkan misalnya Dufan dhe. Berbagai atraksi mulai dari yang aman, menantang, berbahaya ada semua disana. Tergantung dari kita selaku pengunjung, berani mencoba untuk menikmati permainan yang seperti apa?

Sepenjang hidup gua, beberapa kali gua mengunjungi Dufan. Yeah well, pengen sih ke Universal Studios yang di Spore, tapi apa daya belum kesampean..:) Dari mulai SD, SMP, bahkan terakhir 3 tahun yang lalu gua pernah ke Dufan, dan semua permainan gua nikmati, kecuali Roller Coaster Halilintar, gua ngga pernah berani cobain permainan itu..:) Yang gua terasa banget perbedaannya, adalah ketika gua masih sekolah, naluri petualang itu masih merajalela, hmm mungkin bukan petualang yah, tapi perasaan berani masih menguasai.

But, 3 tahun yang lalu ketika gua menemani temen gua dan beberapa anak-anak bimbingan sekolahnya berwisata kesana, gua merasakan aroma ketakutan gua mulai menguasai..ahaaa. Bahkan gua kalah dengan seorang oma-oma yang berani naik permainan Kura-Kura..ha..( even, begitu turun itu oma-oma pucat pasi dan muntah-muntah ), tapi at least dia lebih berani dari gua, karena gua emang ngga niat sama sekali buat main itu permainan..:)

Gua merasakan di usia gua yang sekarang, gua takut. Takut jatuh, takut jantung gua ngga kuat, bahkan gua takut kalau lagi naik bianglala, tiba2 mandeg di tengah dan gua ada di posisi atas…hiyaaaa..well, gua emang naik sih itu bianglala, tapi sambil merem..dan mendapat pandangan aneh dari anak-anak kecil..memalukan..:)

Yeah, the point is seperti itulah gambaran hidup kita. Tatkala kita masih muda ( gua berasa kaya nenek-nenek aja ), apapun tantangan di depan kita rasanya mudah dihadapi. Kenakalan dan kerusuhan yang kita lakukan rasanya emang begitu kita nikmati, tapi begitu kita menginjak usia dewasa, pola pikir kita mulai berubah, kita semakin berpikir panjang dalam menghadapi berbagai tindakan. Mungkin sedikit lebih bijaksanakah?

Back to status diatas, hidup itu juga bisa dibilang panggung sandiwara. Ada yang memerankan tokoh Cinderela, ada yang bertokoh Si Ibu Peri, si Ratu Jahat, si Cleopatra, Julius Caesar, or Pangeran Kodok mungkin? Tapi tokoh-tokoh dengan berbagai watak itu apakah bisa diubah? Misalnya si Ratu jahat tiba-tiba berubah baik?

Ada yang mengatakan hidup kita adalah takdir yang sudah ditentukan. Gua pribadi ngga menyetujui hal itu, emang benar takdir setiap manusia berbeda, tapi kita juga bisa mengubah takdir itu. Perilaku kita lha yang akan menentukan masa depan kita. Jika esok kita ditakdirkan untuk tersandung, namun hari ini kita menarik orang yang akan terjatuh, apakah bukan tidak mungkin, esok batu tempat kita akan tersandung sudah terkikis atau sudah menggelinding entah kemana? Hidup itu harus diperjuangkan, bukan untuk diratapi.

Dan yang terpenting adalah, bagaimana kita membiarkan Tuhan menuntun langkah kita. Terkadang kita merasa hebat, merasa kita bisa melangkah sendiri, even kita tidak tahu jalan bercabang di depan yang manakah yang harus kita ambil? Tapi pernahkah kita berhenti sejenak, bertanya pada Tuhan, jalan manakah yang harus kita pilih? Bahkan terkadang kita melaju hanya untuk memuaskan keinginan kita sendiri kan?

Gua pribadi, kadang tersesat ketika melangkah, dan pada saat gua menyadari hal itu, gua harus berputar balik arah, menghabiskan waktu dan sia-sia. Tapi gua berusaha untuk belajar, untuk selalu bertanya pada Tuhan ketika melangkah, belajar untuk mengerti apa keinginan Tuhan, bukan keinginan gua pribadi, walaupun itu tidak mudah. Dan gua berharap, di ujung jalan gua akan menemukan taman bunga yang indah ketika gua berjalan dengan tuntunan Tuhan..amin..:)

Hari Anak..

Hari ini 23 Juli 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Dalam bayangan kita, anak-anak adalah generasi penerus masa depan, jadi seyogyanya anak mendapatkan segala sesuatu yang lebih melampaui yang pernah kita peroleh di masa kecil. Mulai dari pendidikan, kasih sayang, bahkan fasilitas-fasilitas yang menunjang masa depan mereka.

Yang gua liat dari lingkungan sekitar, ada perbedaan antara generasi terdahulu dengan generasi sekarang. Dulu pada saat kita lahir, ada mama yang 24 jam senantiasa menjaga dan merawat kita, bahkan hingga kita memasuki dunia orang dewasa. Contohnya gua, mama adalah seorang ibu rumah tangga full yang mendidik dan merawat gua dan adek-adek dari lahir hingga dewasa.
Tapi 30 tahun kemudian, yang artinya adalah jaman sekarang, keadaan sedikit banyak berubah. Berapa banyak seorang bayi yang baru lahir diasuh langsung oleh mamanya? Apalagi jika si mama juga menjadi salah satu pencari nafkah di rumah. Yang terjadi adalah, ketika si baby berusia 3 bulan, mama sudah kembali bekerja dan si baby diasuh oleh baby sitter maupun oleh si oma.

Jadi apakah itu salah? Kalau menurut gua, ngga salah. Idealnya memang, dan setiap orang tua, khususnya mama pasti ingin selalu mendampingi sang anak mulai dari lahir sampai menginjak usia balita, bahkan sampai si anak berusia remaja. Tapi balik lagi kepada situasi yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga, khususnya untuk keuangan keluarga. Jaman sekarang, dalam sebuah rumah tangga lebih banyak didominasi oleh suami istri yang sama-sama mencari nafkah.

Tentu saja, hal itu memang menimbulkan satu perbedaan, bahkan mungkin bukan lebih dari satu perbedaan. Bagi yang keluarganya lumayan berada, anak kerap dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang memadai, bukan hanya untuk keperluan pendidikan, tapi juga seperti gadget canggih seperti BB, laptop, game yang biasanya diberikan oleh orang tua agar anaknya dapat menikmati kemajuan jaman.

Trully, yang menjadi pertanyaan, seberapa pentingnya gadget mewah untuk anak SD maupun anak SMP? Sampai sekarang gua belum menemukan jawabannya. Jika untuk kepentingan komunikasi, gua rasa ngga perlu gadget yang mewah, cukup yang sederhana saja, toh fungsinya kan hanya untuk berkomunikasi. Memang, semua orang tua mempunyai alasan masing2 dalam memberikan sesuatu kepada anak-anaknya. Tapi yang perlu dipikirkan adalah, seberapa pentingnyakah barang-barang tersebut bisa mendidik anak-anak kita?

Terlepas dari semua barang-barang mewah yang dimiliki anak-anak sekarang, kebalikannya adalah kehidupan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Jangankan untuk memiliki hadiah-hadiah mewah, untuk meneruskan sekolah pun mereka tidak sanggup. Berapa banyak anak-anak kita yang terpaksa turun ke jalanan dan berdiri di lampu merah menadahkan tangan?

Atau yang lebih ironisnya, bayi-bayi yang digendong oleh ibu-ibu muda di pinggir jalan, tak memperdulikan matahari yang menyengat ataupun hujan deras, sebagai alat untuk mendapatkan belas kasihan para pengemudi di jalanan? Bahkan ibu-ibu muda tersebut masih dibilang amat sangat layak untuk mencari pekerjaan lain, mengapa harus meminta-minta dan memanfaatkan anak?

Anak adalah anugerah dari Tuhan, dan ya kalau kita telusuri lebih jauh, masih begitu banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup, pendidikan yang baik, dan tragisnya, banyak anak-anak menjadi korban kekerasan rumah tangga oleh orang tua kandungnya sendiri. Pernahkah kita berpikir, bahwa apa yang kita lakukan terhadap anak-anak kita sekarang akan berdampak apa di masa depannya? Pernahkah kita mengerti apa keinginan mereka dengan usia mereka yang masih dini? Anak-anak tetaplah anak-anak, jangan jadikan mereka sebagai alat pencari nafkah, jangan jadikan mereka sebagai korban pelampiasan emosi kita, bahkan jangan jadikan mereka sebagai kambing hitam atas kesalahan hidup yang kita lakukan.

Sebagai orang tua maupun calon orang tua, persiapkanlah diri kita agar anak-anak kita kelak mendapat kasih sayang yang cukup, mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam dunia kanak-kanak mereka. Gua pribadi, andaikan saatnya tiba nanti, gua akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak gua, memberikan pendidikan yang cukup, mendidik mereka dan menuntun mereka untuk bertumbuh dan dewasa dengan baik..amin..God Bless us..Selamat Hari Anak..:)

Selasa, 20 Juli 2010

Jealous or Iri Hati..

Pernah punya perasaan iri? Gua yakin dalam hidup kita pasti perasaan itu pernah mampir di hati, entah cuma sekilas ataukah mampir lama sampai enggan pergi? Tergantung seberapa besar rasa itu menguasai kita, gua rasa.

Ada kalanya dalam satu kondisi, rasa iri itu menjadi racun dalam hidup kita. Jujurnya sih gua ngga bisa membayangkan bagaimana rasanya iri hati itu bercokol lama di hati, tapi yang pasti perasaan dan mood kita juga berubah kan.

Kalau ada yang bertanya sama gua, loe iri ngga liat si A bisa beli mobil mewah? Or loe sirik ngga liat si B bisa cicil rumah di kompleks ini? Honestly, untuk hal-hal seperti itu, Puji Tuhan gua ngga pernah merasakan iri atau sirik. Melihat orang lain maju, justru membuat gua senang, or termotivasi untuk semakin maju juga.

Gua punya adek yang karirnya bagus, gaji bahkan jauh melebihi gua, sering jalan-jalan keluar negeri, bahkan kadang membelikan gua kado-kado yang lumayan mahal, include BB..hi..hi..( FYI, BB yang gua pake ini kado dari dia lho ), and someday seorang teman gua bertanya seperti ini “ adek loe sukses tuh, waduh loe ngga iri sama dia?” what????? Gua terdiam sejenak, bingung soalnya menjawabnya. Belum pernah ada yang menanyakan hal ini ke gua sebelumnya.
Trus gua flashback ke belakang, berpikir, merewind memori gua..adek gua lulusan S1, gua lulusan S2, and yes karir dia jauh didepan gua, manager marketing di sebuah bank internasional, sedangkan gua cuma bekerja di sebuah kota kecil, jauh pula dari Jakarta..baaaahhhh…tapi apakah gua iri? NOOOOOO, ngga pernah sekalipun gua merasa tersaingi, merasa iri, sama sekali tidak!!!

Gua bahkan bangga banget punya adek-adek yang sukses, bisa mencari penghasilan sendiri ( dan gajinya lebih besar dari gua semua..glek..glek..) ngga menyusahkan orang tua, dan semuanya bertanggung jawab memenuhi kewajibannya untuk menjaga orang tua. Buat apa gua iri? Apalagi iri dengan saudara sendiri? Justru gua merasa senang luar biasa, mereka sukses, gua juga merasa sukses..:) Bersyukur kepada Tuhan, gua bisa menjauhkan rasa dengki dan iri dari hidup gua.

Banyak orang yang gua liat, dalam hati mereka dipenuhi oleh rasa iri dan tersaingi. Iri terhadap saudara, iri terhadap teman, bahkan iri terhadap pasangan hidupnya. Gua pernah melihat bagaimana rasa iri itu berkembang menjadi dengki, dan menguasai hati orang, sampai di hatinya selalu dipenuhi oleh rasa ngga nyaman. Untuk apa yah seperti itu? Ucapan yang keluar dari mulutnya selalu negative, bahkan karena rasa iri yang luar biasa membuatnya tidak pernah mengucapkan hal-hal baik terhadap orang yang dia anggap rivalnya. Menyedihkan kan. Membuat hati sendiri dikuasain oleh rasa tidak nyaman.

Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Apa yang menjadi kelebihan kita mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Jadi untuk apa kita menyimpan rasa iri itu sampai berakar dalam hati kita?

Cooking Class - Sop Ayam Apel


Cooking Class – Sop Ayam Apel


Bahan :
½ ekor ayam, potong-potong, include ati ampla kalau suka.
½ klg Jagung manis kaleng or sebonggol jagung manis
Apel merah 1 bh ( pot menjadi 4 bagian )
Garam secukupnya
Pekho ( gua ngga tau nama indonya apa ), bentuknya kaya melinjo, warnanya putih dan rada pahit.
Air +/- 1.000 ml


Cara Membuat :
1. Didihkan air, masukkan ayam.
2. Setelah mendidih, masukkan jagung dan apel.
3. Kira-kira 10 menit, masukkan pekho.
4. Masukkan garam secukupnya
5. Pindahkan ke slow cooker atau magic jar agar kaldu ayam beserta sari apel semakin menguat rasanya.


Fungsi dari apel adalah untuk memberikan rasa manis kepada kuah kaldu, begitu juga dengan jagung. Setelah beberapa jam di slow cooker, rasa sop akan semakin enak..:)

Minggu, 18 Juli 2010

Cooking Class

Gua sama si ayank lagi di luar kota nih, di Tebing Tinggi tepatnya. Bukan jalan-jalan, tapi kerja lho. Sudah rutinitas setiap sebulan sekali, ketika atasan disini cuti, kita yang menggantikan. So, karena disini waktu lebih fleksibel, artinya ngga usah bangun pagi-pagi banget dan ke market, jadi gua bisa masak buat si ayank. Di benak gua, mau masak sup ayam, mie goreng, tempe orek, kentang tumis, dll. Itu sih baru niat yah, ngga tau terbukti apa ngga..ha..ha..

So, hari ini gua bangun pagi dan berniat untuk membuat mie goreng dan tempe kecap. Oh iya, gua punya ubi madu cilembu nih, buat santapan di sore hari. Gua bersihin ubinya dan gua rebus. Sambil merebus ubi, gua mempersiapkan bahan-bahan untuk mie goreng.

Bahan-bahan yang gua pake antara lain : bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe ijo, bakso ayam iris kecil, kol diiris-iris, telur ayam 2 butir. Ups..lho kok apinya mati yah? Walah..walah..gasnya abis tohhhh…gua bbm dhe si ayank “ yank, gasnya mati neh. Ngga bisa masak donk” Si ayank membalas ngga lama kemudian “ iya di market juga abis yank, ya udah bsk aja baru masak dhe.”

Hmmm..kepala tanggung sih, gua sekalian aja beberes sayur-sayur buat dimasak besok-besoknya. Jadi kalau bsk masak, gua ngga usah repot-repot lagi ngupas ini itu dan motong itu ini..:) eits..ms ngga jadi masak buat ayank yah nih hr. Then gua ingat, ada magic com kecil yang sengaja gua bawa kesini. Gua lari dhe ke kamar dan gua mulai didihin air lgs di magic com, mskin wortel, bakso ayam dan jagung manis. Gampang dan ngga perlu kompor..:) hi..hi..selesai semua, gua bw dhe tuh magic com ke market dan si ayank abisin sampai ngga bersisa..:)

And, ternyata masih ada cadangan gas di market..haiya..tp ngga apa-apa dhe..planing ntar malem mau goreng mie aja buat makan malam. Mudah-mudahan gua inget fotoin yah..he..he. Btw, ubi gua msh setengah jadi nih, mudah-mudahan ngga rusak ha..ha..eh, ubi itu enaknya dikukus apa direbus????

Review Novel " Blind Date "

Ini novel Aliazalea yang kedua yang gua baca. Yang pertama judulnya “ Miss Pesimis “. Well, gua ngga review yang novel pertamanya yah. Yang mau gua review ini novel kedua yang judulnya “ Blind Date”. Sesuai denagn judulnya, Blind Date ini mengisahkan kencan buta yang dialamin sama tokoh utamanya yaitu Titania, 27 tahun.

Setting novel ini di North Carolina, dan karena penulisnya menghabiskan waktunya di Amerika, settingnya lancar dan gua bisa membayangkan keadaan disana, it seems so homey then. Alkisah si Titania ini patah hati karena setelah hubungan cintanya selama 3 tahun bersama sang pacar, Brandon yang seorang pengacara muda kandas. Kandasnya karena dia memergoki si Brandon selingkuh..uupps. Dan entah apa yang ada di otak Brandon, karena dia seakan mengutuk si Titania dengan perkataan “ ngga bakal ada laki-laki yang mau sama kamu, cuma aku yang mau sama kamu.”

Ironisnya sih, kandasnya karena Titania mempertahankan keperawanannya, it means selama belum ada ikatan pernikahan, ngga bakal dhe dia serahkan kepada pria manapun walaupun pacarnya. Satu prinsip teguh yang perlu diacungin jempol karena jangankan settingnya di Amerika, di Indonesia saja rasanya ABG pun sudah banyak yang ngga perawan. Tragis yah..

So, karena ingin membuktikan bahwa Brandon salah menilai dirinya, dan karena desakan adiknya yang termotivasi acara Oprah winfrey, Titania mendaftar di sebuah biro jodoh sebesar US$2,000 untuk mempertemukannya dengan seorang laki-laki yang sesuai dengan kriterianya. Sembari menunggu list pria-pria yang akan memenuhi kencannya, Titania berkenalan dengan seorang programmer yang bernama Rilley ( really nice name, I thought ). Pertemuan pertama di fresh market ketika Rilley kebingungan membeli selada romaine untuk Caesar salad.

Pertemuan pertama yang berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya ( dengan tidak sengaja ), membuat Titania mulai feels something, terutama ketika mendapati bahwa kencannya yang diatur oleh biro jodoh itu adalah Rilley. What? Yap, he is Rilley. Ketika adegan itu muncul, sejenak yang terbayang dalam benak gua adalah novel-novel Harlequin, too much romance..:) but, after all kemasan ceritanya mengalir dengan menarik. Acctually, dari awal lembar pertama, gua dah merasa tertarik dengan novel ini, karena adegan flash back ditampilkan tidak terlalu jauh dari halaman pertama.

Salah satu hal yang lucu adalah, gua merasa terganggu dengan penamaan karaktek adeknya Titania, yaitu Didi. Pikiran gua yang pertama adalah nama Didi itu adalah sosok laki-laki, but kenapa di awal-awal lembaran pertama novel, nama Didi selalu disebutkan? Karakter Didi adalah sosok adek yang terlalu banyak mau ikut campur urusan kakaknya, terutama dalam soal jodoh, dan it is a little bit annoying for me. Gua ngga suka karakter cowo yang terlalu bawel ( according to me, of course ) dan ada satu sesi dimana pengen rasanya gua marah-marah karena keseringan nama si Didi ini disebut..hua..ha..ha. Yang lucunya, adalah ketika almost seperempat bagian novel, ada penjelasan bahwa Didi adalah kependekan dari Andriana, ooooo..kenapa ngga dijelasin dari awal kalau Didi itu ternyata perempuan? ( or gua kelewat yah bacanya..hmmm..)

So, gimana dengan kelanjutan Titania dan Rilley? Yang pasti, it is happy ending..gua suka dengan penggambaran pria Amerika mengenai wanita Asia. Wanita Asia digambarkan mandiri, dan sedikit membuat segan kaum pria, hmmm..sisi negatifnya, wanita Asia gampang tersinggung..hua..ha..ha..:) Kesimpulannya, novel ini recommend buat pembaca-pembaca yang suka dengan romance novel..:)

My Dream...

Semua orang punya mimpi..semua orang punya impian, semua orang punya cita-cita. Ketika kecil kita ditanya, mau jadi apa nak ketika kamu besar nanti? Ada yang menjawab dokter, guru, insinyur. Seinget gua, dulu waktu kecil gua ngga menjawab hal itu. The first, jadi dokter? Bukan gua banget dhe. Liat darah aja bisa semaput. Jadi guru? Well, okey gua orangnya ngga sabaran, bisa nangis anak-anak kalau diajarin sama gua. Jadi insinyur? Gua dari dulu benci pelajaran fisika..haaaahhh..jadi gua bisanya apa?

Dalam sejarah karir gua ( ceilleee..karir ), gua pernah jadi sekretaris, finance, akunting. Dari semua itu yang gua lumayan enjoy yah sekretaris, Don’t know why, Cuma it is exciting. Kalau akunting sama finance sih yah biasa-biasa aja sih, jujurnya sih gua pengen lari kalo urusannya sama akunting…ha..ha.

Gua sebenarnya punya impian, walaupun yah bisa dibilang impian gua itu rada mustahal..haaahhh..soalnya impian gua itu membutuhkan modal yang luar biasa gede, dan skill gua juga kayanya belum sampai ditahap itu…but yang gua pikirin sih modalnya..ha..ha. Skill bisa dibentuk..

So, apa sih impian gua? Entah sejak kapan sih yah, gua suka banget sama dunia wedding and the complimentnya. Setiap ngeliat pameran wedding, gua semakin excited. Kepengen banget terjun ke bidang yang satu ini. Buat gua, bisnis wedding itu ngga ada matinya, everytime selalu ada inovasi dan trend terbaru, right?

So, kendalanya kok di modal? Pasti kalian bertanya-tanya kan, kalo emang mau terjun di bisnis wedding, bisa kan jadi WO, yah well skill gua ngga nyampe kesana kayanya..he..he. Impian gua itu sebenarnya pengen punya bridal…waaakkkss…he..he. Bridal yang konsepnya one stop shopping, so disana calon pengantin bisa pilih gaun yang dia mau, dan kalau ngga ada yg sreg, di bridal ada seorang desainer gaun yang siap meladeni permintaan pembuatan gaun. Selain itu, jas juga bisa dipilih oleh calon pengantin pria langsung di bridal.

Selain gaun dan jas, gua juga akan memperlengkapi bridal shop gua dengan pilihan kue-kue pengantin, souvenir yang up to date ( and prefernya sih handmade ), trus juga undangan. Untuk foto dan make up, gua akan memakai jasa fotografer yang berkualitas dan masih muda, supaya apa? Supaya mereka juga boleh berunjuk gigi dengan karya mereka. So, yang ada di imajinasi gua itu, bridal shop gua untuk kalangan menengah ke bawah, umumnya buat para calon pengantin yang budgetnya terbatas tapi ingin tampil elegant.

Walaupun konsep gua untuk kalangan menengah ke bawah, tapi gua ngga akan menampilkan kesan murahan or using. Dalam dunia wedding, yang terpenting adalah bagaimana berkarya dan berinovasi. Yap, memang ngag bisa dipungkiri, jaman sekarang, kualitas yang bagus memerlukan budget yang ngga sedikit. Tapi untuk ke depannya, bukan ngga mungkin kan low cost budget juga akan menampilkan yang elegant..:)

Kayanya impian gua jauh banget yah..tp, gua inget selalu dhe, dimana ada kemauan disana ada jalan. WAksss…kapan kekumpul duitnya yah buat buka bridal kaya gt..:)

Ucapan syukur..

Dalam hidup ini, banyak hal yang perlu gua syukurin. Mungkin terkadang gua banyak mengeluh, tapi semakin hari gua semakin diajarkan untuk mensyukuri kehidupan yang gua jalankan, dan semakin hari gua menyadari betapa harus gua mengucap syukur, karena Tuhan luar biasa baik memelihara gua dan keluarga.

Gua punya keluarga yang luar biasa, walaupun tidak berlimpah dengan materi, cukup sederhana namun ada kehangatan dan kasih sayang antara sesama anggota keluarga. Yes, Badai pernah menghantam, namun layaknya batu karang, tetap kokoh dan menjadikan banyak hal dalam hidup ini yang patut disyukuri.

Orang tua yang penyayang, adik-adik yang luar biasa akrab, dan keponakan kecil yang mulai menginjak umur 1 tahun, makes me feel that I need to be a grateful person..:)

And the most important is, gua punya suami yang luar biasa. Semakin hari semakin gua bersyukur bahwa gua mendapat suami yang baik banget. Mungkin dia bukan suami yang selalu memberikan surprise buat gua, memberikan mawar setiap saat or memberikan hadiah-hadiah buat gua, But, dengan sikap dan perhatiannya, gua merasa amat sangat dicintai..he..he.
Contohnya aja, setiap kali gua masak, even rasanya amburadul or emang enak, selalu dia habisin. Membuat gua merasa dihargai sebagai seorang istri. And he always say thank u. Berapa banyak suami yang mengucapkan terima kasih ketika istrinya memasak untuknya? Really thanks to God..:)

Terlepas dari semua itu, sebagai manusia kita wajib mengucap syukur dalam segala hal. Pernahkah kita menghitung, berapa banyak ucapan syukur dan keluhan yang keluar dari hati kita setiap hari? Lebih banyak ucapan syukur ataukah keluhan? Gua punya seorang teman yang selalu mengeluh, keluhannya antara lain karena belum dapat pacar, dan kadang kalo lg bête luar biasa, dia mengeluh kenapa dia tidak dilahirkan cantik sehingga pria-pria bisa tertarik kepada dirinya. Gua bilang sama dia, cantik fisik itu relative, tapi cantik di dasar hati itulah yang akan jauh lebih menarik pria.

Mengapa setiap saat harus mengeluh? Apakah dengan mengeluh masalah kita akan terpecahkan? Menurut pengalaman gua, setiap mengeluh malah beban akan terasa semakin berat. Tapi jika kita penuh dengan ucapan syukur, beban yang berat itu akan terasa ringan di hati. According to me yah, because gua pernah mengalami hal itu. So, bagaimana dengan kalian?

Sabtu, 10 Juli 2010

Bandung



at Sierra Cafe
belakangnya itu view kota..cuma ngga gitu keliatan yah..he..he..




Berpose di depan hotel ( gendut banget yah gua berdua..ha..)


papi mami dan ryuta



Bandung..ahaaaa..akhirnya jadi juga ke Bandung. Jadi ceritanya keluarga besar si ayank mau ngumpul neh, acara keluarga istilahnya. Kita dapat penginapan apartemen 4 kamar di Galeri Ciumbeleuit. Ayank kan 4 bersaudara dan dia anak no-3, semuanya sudah berkeluarga. Jadi vacation kali ini ke Bandung semuanya lengkap ikut dhe..asyik.


Jumat siang rute pertama berangkat dulu yaitu gua, ayank, papi, mami, koko dan cici ipar no 2 plus ponakan yang paling kecil, si ryuta namanya with the baby sitter. Yang lain akan menyusul malam. Perjalanan kena macet di tol cikarang karena penyempitan jalur, tiba di Bandung sekitar jam 7 malem. Hmm..apartemennya bersih, dan minimalis..ngga rugi dhe sewa apart ini.


Selesai beberes, kita keluar untuk dinner, pengennya makan makanan sunda, keliling2 berhubung ngga ada yang tau jalanan Bandung yah asal jalan aja dhe, akhirnya ketemu satu restoran sunda di jl Dago, namanya Panyawangan ( kalo ngga slh inget ), kita pesan gurame goreng, kerapu bakar, nasi timbel bakar ( nasi timbelnya mantep banget), trus kangkung kriuk ( kangkung kriuk ini kangkung digrg tepung ), sayur asem dan ayam panyawangan. Ayamnya pakai ayam kampung dan bumbu kremesan. Mantap.


Selesai makan, kita balik apartemen sambil nunggu rute yang lain, tidur2an dan nonton teve menemani si papi dan ayank. Hawanya dingin euy. Kloter ke dua nyampe jam 1 malem karena macetttt. Kasian euy, nyampe2 semua tidur..ha..ha.


Jam 7 pagi, terbangun oleh suara si mami yang menggelegar ( Guntur kale )..he..he. Riuh dhe suasananya, entah dah berapa lama si ayank ngga ngumpul2 rame begini sama keluarganya. Terakhir yang gua inget tahun 2005, kita semua ke Puncak, itu 2 tahun sebelum gua merit sama ayank. Itu berarti 5 tahun yang lalu..hah..haha..


Jam 10 selesai check out, sempet foto2 dulu di taman bawah. Terus lanjut ke RM. Ampera, again makanan yang gua suka, ayam bakar, gepuk ( gepuknya bener2 empuk), cumi bakar, ati ampla goreng..nyam..nyam..Maaf yah ngga difoto, kalo makan biasanya udah kelar baru inget foto ha..ha..Kenyang makan, yuk kita borong2. Tujuan pertama ke Jl. Bawean, disana terkenal dengan noughat roll ( kalo ngga salah inget ) dan pie ayam. Tujuan kedua ke Kartika Sari, gua membeli kue lapis dan banana roll buat keluarga, dan dilanjutkan ke Klapertart Den Haag.


Jalanan Bandung yang macet membuat hari makin sore, diputuskan kita mau istirahat dan dinner di Sierra Café. Tapi ngga ada yang tau jalanan persisnya dimana, petunjuk mengarahkan Dago Pakar. Setelah sempat nyasar dan bertanya sana sini sampai dhe di Sierra. Hmm..komen gua, asli nih café romantic banget. Tempatnya luas, dan karena berada di ketinggian, viewnya kea rah kota luar biasa indah, cuma sayangnya hari itu mendung kelabu. Cafenya ada yang indoor dan outdoor.


Tadinya kita pengen outdoor sambil menikmati pemandangan tapi karena hujan gerimis akhirnya di ruangan indoor saja. Lampu yang temaram menambah keasyikan café ini, dan oh yah menunya variatif sekali, mulai dr Japanese food sampai western, saya dan ayank memilih beef courdon blu, dan minuman hot capucino dan hot tea. Rasa makanannya oke, dan porsinya lumayan mengenyangkan, dan yang terpenting harganya ngga se-wah penampilan cafenya, amat sangat terjangkau. Selesai makan, gua sama si ayank berpose donk..hi..hi.

Jumat, 09 Juli 2010

Vacation Part IV

Selasa pagi, gua terbangun dengan rasa nyeri di gigi. Gua pikir mandi dan gosok gigi, biasanya langsung baek. Tapi ternyata engga, malah semakin siang semakin sakit. Gua sama ayank hr ini mau kencan berdua, kita ke mal TA. Sampai disana mesti ngurus no pin yang salah, sambil nunggu sambil nahan sakit dan gua minum ponstan, panadol, tapi semuanya ngga efek.

Jam makan siang, cuek sambil nahan sakit gua makan aja dengan gahar. Sakit harus dilawan sakit..ha..ha. Kita lunch la mien, one of my favorite noodle. Sayang krn sakit gigi gua kurang bisa menikmati. Udah kepikiran mau ke dokter gigi sih, cuma gua rada takut. Sore menjelang malam gua ke rumah nyokap, masak makanan nyokap, dan anehnya sakitnya ilang..ha..ha.
Besok paginya, gua ngerasa masih sedikit sakit dan perut gua kayanya memberontak. Mungkin emang karena belum sarapan, kok makin siang udah sarapan gua mual, muntah dhe..hiks..gua kesel banget dhe, dah di Jakarta mau seneng2 makan enak malah sakit??

Akhirnya sore karena gua demam, gua dianterin ayank sama adek gua ke dokter. Rebah diperiksa tekanan darah, trus dokternya bilang “ ambil darah yah langsung.” Hekksssss..ambil darah? Gua TAKUT. FYI, gua belum pernah ambil darah, beneran. Dulu waktu kecil masih SD sih pernah sekali, Cuma dengan umur gua yang sekarang, gua ngga kebayang sakitnya..hiks.

Dokternya terus bertanya “ demamnya mulai dari kapan?”. Gua jawab baru tadi siang. Dokternya sibuk mencatat2, dan kasih selembar kertas. Hore..dalam hati gua, gua tebus aja ini resep trus kabur ngga usah ambil darah..:) seakan bisa baca pikiran gua, dokternya bilang “ ini surat pengantar buat ambil darah, langsung ke atas yah nanti baru balik kesini.” Lemes dhe gua..intinya gua tetep mesti ambil darah kan???

Sampai di ruangan pengambilan darah, gua minta ayank temenin. Susternya menghampiri dan menyiapkan peralatan. Hiks..hiks..yank mesti ambil darah yah? Si ayank bilang iya ngga sakit kok, kaya digigit semut aja, udah jangan diliat, mainin hp aja. Waks ide yang bagus, lagian siapa juga yang mau liat prosesnya, bisa semaput gua. Pas susternya kasih aba-aba, tahan yah..gua pegang baju si ayank kenceng2..hua..ha..ha..dah kaya anak kecil aja gua, memalukan..ha..Gua merasakan tusukan di jari gua, then darah gua dikais2 beberapa kali ( kais2??? Emangnya apaan ). Selesai dhe..oalaaaa segitu doank toh, ngga sakit ternyata..( belagu mode on..tadi mah ketakutan..)

Hasilnya keluar ngga lama dan kita balik ke dokter, dokter bilang infeksi karena gigi, so gigi gua mesti direparasi. Dikasih resep dan segera gua tebus, gua merasa jauh lebih enakan. Mungkin karena takut diambil darah menyebabkan demam gua ilang? Bisa jadi.

Pulang ke rumah nyokap gua untuk makan malam, gua dinasehatin sm bokap. Mesti jaga badan jangan sampai sakit. Hiks..iya pa. Dari dulu emang bokap paling kuatiran kalo gua sakit. Pernah sekali di Medan gua sakit demam sampai 2 hari, bokap langsung menugaskan nyokap terbang kesini untuk menjaga gua. Cuma gua cegah, kesannya dramatis banget..ha..ha. Kadang gua kehilangan moment2 deket keluarga, apalagi kalau lagi sakit, berasa banget kehilangannya. But, we grow up right, apalagi sudah berkeluarga, ngga mungkin kita manja selalu kan sama ortu. Banyak hal yang mau gua ceritain soal orang tua, Cuma nanti yah untuk artikel tersendiri he..he..

Vacation Part III

Sehari setelah resepsi, gua sm si ayank rencana mau ajak papi sama mami mertua jalan-jalan seharian nih. Rute dimulai dari Pluit Village buat makan siang. Aha..di teo chew palace, kegemaran si ayank. Soalnya ada babi panggang..ha..ha..ha..empuk-empuk gt..krenyes..maknyuss..(dah kaya acara wisata kuliner aja )

Selesai makan di teo chew, jalan-jalan mengelilingi mal, perut gua rada ngga enak sih. Kayanya emang dari pagi udah masuk angin. Cuma gua sempet minum tolak angin, sampai akhirnya minum obat maag. Huh paling bête yang kaya gini nih, gua kan mau jalan2. Sempet ngopi di Dante juga sambil makan singkong goreng..nyam..nyam. Dah sakit maag minum kopi pula..:)

Ngobrol-ngobrol sama papi mertua, ada kalimat yang bagus banget. Ini ada hubungannya juga dengan yang si wanita dalam Vacation Part II. Papi cerita kalau pernah satu kali dia makan di Sunter sama adek ipar gua, ketemu sama tetangga lama yang dulu miskin banget, tapi ternyata sekarang udah sukses dan tanpa sepengetahuan si papi, dia bayarin semua bill makanan di meja papi. Yang bikin papi kagum (bukan karena dibayarin makannya ) tapi dia bayarin tanpa sepengetahuan papi. Sometimes kan ada orang yang sengaja nunjukin kan " eh gua udah bayarin yah makanan loe ". Tapi orang ini engga..:) Satu kalimat papi " di dunia ini banyak orang kaya, tapi berapa banyak orang kaya yang punya hati tulus sama sesama? tanpa memberi tahu bahwa dia itu tulus." Dalem yee..
Untuk hal itu, gua setuju. Banyak orang beramal di dunia ini, tapi berapa banyak yang tulus beramal? kaya contoh selebritis di tv, membagi makanan untuk anak jalanan tapi disyut teve? aha. . untuk dibilang berbudikah? amal yang baik itu seperti kata di Alkitab " Jika tangan kanan yang memberi, hendaknya tangan kirimu tidak mengetahui." Begitu juga jika kita ingin beramal, beramal dengan diam, tanpa menggembor-gemborkan kepada banyak orang. Yah kok jadi lari ke amal yah..ha..ha..

Lanjut, sorenya kita lanjut ke Emporium Pluit, gabung sm koko dan cici ipar. Makan lagi di food court, kali ini gua makannya bagi aja sama si ayank, soalnya masih kenyang. Menunya sekba..hua..ha..ha..daging terus, pelampiasan gt ceritanya.
Tak terasa hari cepat berlalu, kenapa yah kalo lagi jj cepet banget waktunya, kalo kerja rasanya lama banget..:)

Vacation Part II

Kelanjutan dari part I nih..dalam resepsi ini, gua belajar satu hal. Jadi alkisah disana kita bertemu dengan handai taulan dan kerabat yang gua juga ngga hapal dhe semuanya yah, ada seseorang wanita yang menarik perhatian. Cantik iya, berumur sekitar 40, but awet muda, dengan perhiasan yang bling-bling dan gaya anggun masuk ke ruang resepsi. Begitu membuka mulut, wadaw..sombong bener kalimatnya.Ngga usah gua jelaskan dhe dia ngomong apa yah, Cuma banyak banget tamu yang kayanya risih gitu dhe sama dia.

Dia punya hubungan kekerabatan yang erat sama sepupu gua, tapi bukan dari pihak kita. Menurut yang gua dengar, wanita ini kaya raya, rumahnya mewah, bahkan kamar mandinya aja ada 10 di rumah. Kebayang donk kayanya? Ngga semua orang bisa datang bertamu ke rumahnya, bahkan mau masuk rumahnya aja mesti tinggalin KTP di satpam depan. Glek..ngga kebayang sama gua.

Maju melalui deretan tetamu, melangkah dengan anggun bahkan ngga menoleh untuk menyapa orang-orang yang lebih tua dari dia. Salut….ha..ha. Selama ini gua cuma mengira orang-orang kaya yang angkuh cuma ada dalam sinetron2, ternyata dalam realita juga ada..:) Bahkan menyapa nenek gua yang udah jalannya terseok-seok pun dia ogah, bahkan menatap dengan pandangan sedikit merendahkan. Hello, nenek gua emang bukan turunan bangsawan, hidup juga dengan sederhana tapi ngga perlu donk merendahkan orang tua seperti itu ( sempet esmosi juga gua )

Dalam perjalanan pulang selesai resepsi, bokap gua sedikit bernasihat “ jika suatu saat kita menjadi orang sukses, kaya raya, tidak perlu sombong. Hidup itu bukan kita gunakan untuk menghina dan merendahkan orang yang tidak mampu. Untuk apa harta banyak jika tidak mempunyai teman. Untuk apa uang yang banyak, apakah uang bisa membeli apapun yang kita inginkan? Uang dan harta bukanlah jaminan kita dihormatin, tapi perilaku yang menyenangkan yang membuat orang jauh lebih hormat pada kita. “

Gua pribadi, memandang orang yang sombong, hanya menatap dengan kasihan. Apakah mereka tidak menyadari, harta yang berlimpah adalah jaminan hidup bahagia? Memang pada saat sekarang harta melekat dalam diri kita, kita bisa melakukan apa pun juga, mungkin malah orang tertunduk-tunduk menuruti perintah kita. Tapi pernahkah kita menyadari, apakah harta akan abadi selamanya?

Hidup itu bagaikan roda, ada saatnya berada diatas dan ada saatnya berada dibawah. Jika kita diatas, ingatlah untuk memandang ke bawah, dimana masih banyak terdapat orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Bukan untuk memegahkan diri, apalagi menghina dan merendahkan orang yang tidak mampu. Jika kita berada di bawah, janganlah putus asa, selagi kita berpegang teguh pada Tuhan dan berusaha dengan kuat, kita akan maju, dapat merangkak naik..namun tetaplah ingat pada saat kita di puncak, ingatlah untuk memandang ke bawah.

Vacation Part I

with ayank



my family ( minus si no 3 krn dia telat dtg )





my sisters



Seminggu yang lalu gua sama si ayank menghabiskan liburan di Jakarta, ngga lama sih Cuma 8 hari aja. Berkesan banget..yeah tiap pulang kampung juga berkesan dhe. Tapi yang kali ini ngga hanya diisi dengan acara jalan-jalan dan makan enak aja, tapi gua sempat sakit..hiks. But then I realized something behind my sickness, ceile..
Tiba di Jakarta, sabtu malam jam 11 dan nunggu bagasinya bikin gua mau ngamuk, hampir gua terjang masuk ke dalamnya saking keselnya nunggu lama banget. Maklum dhe gua kalau kelaparan suka kalap. Walhasil jam 12 kurang baru keluar dengan bagasi, sedangkan ortu gua dan adek2 gua ( lengkap ye..) udah 2 jam nunggu di depan..ha..ha.




Gua kali ini pulang langsung ke rumah ortu di tangerang, kalo biasanya kan pulang ke rumah mertua, ini disebabkan krn kecapean dan bsk paginya gua org ada acara keluarga. One of my cousin is getting married, ck ck ck..how time goes by. Dulu kayanya gua masih nemenin dia ke mal waktu ABG, ngecengin cewe-cewe disana sedangkan gua terngantuk-ngantuk liatin dia. Dan yang gua inget, dia pulang dgn bawa no telp cewe-cewe yang dia ajak kenalan..ha..ha. Sekarang dia udah mau menikah..terharu ( gua kok ky jd emak-emak yang anak gua mau nikah sih..ngga bener nih gua..ha..)




Then malemnya gua tidur malem, jam 2 kali kalo ngga salah, besoknya bangun dah ada bubur ayam plus teh anget manis. Emang paling enak kalo deket nyokap, pasti pagi2 dah tersedia sarapan dan teh anget. Ini nih yang selalu gua kangenin, suasana keluarga. Mungkin buat kita para istri yang merantau ikut suami, pulang kampung pasti bawaannya mau deket sama nyokap kan..he..he. Begitu juga gua, kangen sama masakan nyokap.




Waktu acara resepsinya, hmmm narsis mode on keluar semua. Begaya gini gitu dhe..he. Apalagi dede gua yang kecil juga rada narsis, klop dhe. He..he..he..For review acara resepsinya, gua ngga mau banyak coment sih, Cuma jd tamu dan makan..ha..ha.Tapi MC-nya jadul abis..busyet, kalo acara merit gua MC-nya kaya gitu, dah gua sambit kale pk mik..(kejam.com)
















Review Tontonan

Sejak di Medan, gua sama si ayank punya satu kebiasaan baru, yaitu nonton teve..haaa. Bukan berarti gua dulu di Jakarta ngga suka nonton lho, tapi untuk tayangan local yah gua ngga gitu sreg, too much drama. Dulu kalau di Jakarta, gua lebih sering nonton film seri dvd dhe daripada nonton sinetron. Nah sejak disini dan ada tv kabel, gua lebih banyak nonton yang siaran luar. Bukan mau nyombong sih, Cuma dapat pengetahuan lebih aja.

Yang paling gua suka itu National Geographic, terutama Air Crash Investigation dan Seconds From Disasters. Mereka bisa menyelidiki dan mengambil hikmah atas suatu musibah yang terjadi dan melakukan perbaikan agar di kemudian hari tidak terulang musibah seperti itu lagi. Salah satu hal yang layak diacungin jempol. Pernah beberapa hari yang lalu, ada episode Air Crash yang menceritakan salah satu pesawat luar negeri melintas diatas gunung Merbabu yang sedang meletus dan mesinnya tiba2 mati. Gua agak norak gitu trus bilang sama si ayank “ yank, di Jawa tuh.”..he..he..

Yang juga jadi kegemaran gua sekarang adalah film Korea Pasta dan New beginning, salah satu film Spore yang lagi ditayang di Astro. Film Pasta itu menceritakan kisah koki perempuan di Korea, dan gua suka banget karena banyak adegan memasaknya..he..he. Gua kan suka juga adegan or acara masak memasak. Cuma suka bingung sm adegan film Korea, kenapa mereka suka berteriak yah? Ha..ha..ha..

Film spore yang berjudul “ New Beginning “ itu baru berjalan 3 episode, tapi awalnya aja gua udah tertarik banget. Seperti biasanya, film spore banyak mengandung unsur yang mendidik, kaya contohnya mereka membuat film tentang cara orang tua yang mendidik anak-anaknya, dengan kisah yang enak diikuti. Anak yang dididik dengan manja hasilnya akan seprti apa, anak yang dididik terlalu keras pun hasilnya akan seperti apa, benar2 banyak pelajaran yang bisa diambil.

Film New Beginning ini menceritakan kisah 2 orang dari latar belakang dan usaha yang berbeda. Yang satu usaha yang berhubungan dengan pernikahan, yang satu berhubungan dengan pengurusan kematian. Konflik yang mulai timbul juga nyata, memang gambaran dari perilaku manusia sehari-hari. Bagaimana pesta pernikahan menurut adat Chinese penuh dengan tetek bengek, dan bagaimana para calon pengantin kepusingan menghadapi permintaan orang tuanya. Dan bagaimana menyelesaikannya tanpa menyinggung pihak-pihak lain. Benar2 tontonan yang memberikan pengetahuan ( untuk gua ).

Begitu juga dengan kehidupan yang dijalani oleh si pemilik pengurus pemakaman, bagaimana anaknya takut dilecehkan teman-temannya sehingga melarang sang ayah datang ke acara wisudanya, bagaimana anaknya menghindar bertemu ayahnya di jalan karena malu takut pacarnya mengetahui bahwa keluarganya mencari nafkah untuk mengurus pemakaman. Rasanya gua turut sedih ketika si ayah mendengar anaknya menjerit bahwa dia tidak sudi dilahirkan dalam keluarga ini. Terkadang itu juga kah yang kita alami? Malu karena keluarga kita tidak kaya raya, malu karena punya adek atau kakak yang berpenyakit atau idiot? Yang gua suka dari film-film spore, mayoritas mendidik..itu yang bikin gua betah menontonnya.

Bandingkan lha dengan sinetron yang terkadang membuat gua geleng-geleng kepala, mungkin mayoritas dari kita juga seperti itukah? Melihat adegan ibu muda yang penuh tipu muslihat berusaha mencelakakan calon mantunya, melihat adegan seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya, melihat bagaimana anak muda sekarang menghalalkan segala cara untuk berbuat sukses, termasuk membunuh saingannya. Serem banget yah? Tapi herannya ratingnya bisa tinggi, aneh kan. Apa tipikal kita memang suka dengan tontonan yang banyak mengajarkan tipu muslihat dan kekerasan? Bagaimana kita mau merubah sudut pandang kita kearah yang lebih positif jika tiap hari hanya diberi tontonan yang penuh dengan adegan2 jahat?

Pernah sekilas gua menonton sinteron yang judulnya lupa dhe yah, disana digambarkan seorang anak gadis, kira2 umur 15 tahun menatap neneknya dengan tatapan tajam, dan mengluarkan suara lengkingan yang nyaris membentak, seperi itukah pola hidup kita? Dimanakah rasa sopan santun terhadap orang tua? Di setiap sinetron yang peran utamanya adalah gadis itu, gua menemukan tokoh yang diperankannya hampir sama, jadi gadis jutek, dan pembangkang..he..he..sampai gua sebel banget liat dia sekarang..ha..ha. Melihat dia dimanapun, langsung image gua tuh cewe jutek, ngga sopan sama orang tua. Emang sih tuntutan peran yah, Cuma apakah mendidik yah? Well, masing2 pribadi yang bisa menjawabnya..saran gua carilah tontonan yang mendidik, apalagi jika kita sudah berkeluarga dan mempunyai keturunan..:)

Rabu, 07 Juli 2010

Review Novel " Hijau "

Agnes Jessica akhirnya menelurkan novelnya yang berjudul Hijau, setelah Merah, Jingga dan Kuning. Novel yang terakhir ini juga menceritakan tentang panggilan menjadi seorang Kristen yang tokoh-tokohnya bernama Galuh, Sekar, Eben dan Yozie. Galuh ini seorang gadis desa yang ayahnya adalah seorang penjaga makam, dan meninggal ketika gempa melanda Yogyakarta. Hidup dalam rasa kepahitan karena ayahnya dituduh sebagai pemakan mayat. Sekar adalah seorang istri yang mengikuti suaminya tinggal di desa karena mereka ingin melakukan penginjilan, namun malang pada saat gempa suaminya tertimpa dan meninggal. Eben sendiri adalah seorang dokter yang saat itu mengunjungi Yogyakarta karena permintaan kekasihnya untuk menyampaikan titipan kepada tantenya, yaitu Sekar. Pada saat peristiwa gempa, dial ah yang menyelamatkan Sekar, dan hal itu merubah tujuan hidupnya. Yozie sendiri adalah pengusaha di Jakarta yang mengidap penyakit kanker otak, dan melalui masa kecil yang tidak bahagia akibat perlakuan ibunya yang materialistis.

Nasib mempertemukan keempatnya ketika mereka mempunyai satu rencana mulia yaitu membangun sebuah rumah sakit untuk orang yang tidak mampu. Galuh menginjakkan kaki ke Jakarta dan menjadi asisten dr.Eben, namun karena kecemburuan pacar Eben mengakibatkan Galuh kabur dan bertemu Yozie. Eben dan Yozie jatuh cinta pada Galuh. A little bit confused, apakah pemuda kota segitu gampangnya jatuh cinta pada gadis desa? Jadi kaya sedikit dongeng..he..he..

Proses penerimaan Yesus dalam mereka juga digambarkan oleh Agnes, bagaimana Galuh mendengarkan firman Tuhan dari Sekar dan mengikuti ret-reat. Bagaimana Eben yang hidupnya selama ini penuh dengan hura hura menerima bimbingan belajar alkitab dan bagaimana Yozie pertama kali mendapatkan mujizat ketika di gereja dia merasakan hadirat Tuhan, dan kanker otaknya menghilang. Luar biasa. Dan Sekar yang merasakan imannya bertambah ketika menerima kenyataan suaminya sudah tiada.

Satu hal yang saya suka dari semua 4 novel Agnes Jesicca diatas adalah, semua tokoh-tokoh itu ada pada diri kita. Misalnya tokoh Galuh, semua orang ingin kaya, bisa mengenakan pakaian mewah, hidup sengsara karena gossip, dan pilu ketika ibunya meninggal karena dokter tidak mau menangani ketika biaya belum dibayarkan. Eben, tokoh pemuda masa kini yang sukses dengan gelar dan harta, sibuk berpesta pora dengan teman tanpa tau tujuan hidup yang sebenarnya. Atau Yozie, seorang bisnisman yang sibuk dengan berbagai kegiatan menghasilkan uang. Berapa banyak dari kita yang seperti mereka?

Novel ini mengajarkan kita satu hal, iman dalam diri kita bisa goyah pada saat kita mengalami pencobaan, apa yang terjadi pada tokoh Yozie ketika satu hari kankernya kembali menyebar? Menyalahkan Tuhan karena memberi dia harapan sembuh ataukah menerima kenyataan dengan iman? Sebenarnya ketika membaca bagian itu, saya memberontak sedikit, lho kenapa si Yozie ngga sembuh total? But guys..this is the reality. Hidup itu bukan lha apa yang kita inginkan Tuhan kerjakan untuk kita, tapi Tuhan melihat apakah kita tetap memilih di jalanNYA ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Satu tujuan mulia yang kita niatkan untuk orang banyak, belum tentu semua berjalan dengan mulus. Ada kalanya orang-orang bahkan yang terdekat pun bisa berusaha menggagalkan rencana indah itu. Satu hal yang novel ini ajarkan “ Berjalanlah bersama iman”. Berapa banyak dari kita yang hari ini berjalan dengan iman? Contohnya di salah satu pasal di Alkitab yang menceritakan bagaimana murid Tuhan berjalan diatas air, coba bayangkan jika kita sedang di atas lautan dan ada suara berkata “ berjalanlah kesini, janganlah bimbang.” Apa kita dengan spontan berjalan? Kayanya ngga yah, karena kita semua berpikir dengan logika, bukan dengan iman. Sebenarnya itulah yang Tuhan inginkan, abaikanlah logika dan rasa bimbang, serahkan semua kekuatiran kita di tangan Tuhan, dan berjalanlah dengan iman. Tuhan yang membentuk kita, Dia bahkan tau setiap detik apa yang kita pikirkan, dan Dia tau yang terbaik untuk kita.

Buat saya pribadi, dari ke-4 novel diatas, favorit saya adalah Jingga dan Kuning. Pada 2 novel tersebut, saya mendapati bagaimana rasa ketidak berdayaan manusia dijawab oleh Tuhan. Bagaimana penderitaan si tokoh utama dengan lebih jelas digambarkan. Pada novel Hijau ini, saya merasa ada sesuatu keterburuan para tokoh dalam menerima Yesus, but still okay, masih mendapat banyak berkat dari semua novel diatas..untuk ci Agness ( sok akrab ), kelanjutannya donk..apakah si Ungu atau si Hitam..:)