TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Rabu, 11 Agustus 2010

Ketika Cinta Terbelenggu Kekang..

Pernah ngga salah satu dari kita mendapat pacar yang amat sgt protektif? Kemana-mana mesti laporan dulu? Dan serentetan pertanyaan keluar, seperti “ mau pergi sama siapa? Naik apa? Berapa org? ce or co semua? Pulang jam berapa?..bla..bla..” Trully, gua kalo dapat pacar kaya gitu, dah gua sambit pakai bakiak..

Mau bilang perhatian? Boleh, tapi perhatian itu ada batasannya. Ketika masih pacaran, perlu ngga sih kemana-mana kita dimonitor terus? Yang ada juga rasa ngga nyaman lama-lama pasti muncul kan? Ini bukan saja terjadi pada wanita lho, banyak juga pria yang mendapatkan pacar cewe yang terlalu protektif, hmm maksudnya bukan protektif, tapi terlalu cemburuan..:) pergi gerombol sama cewe lain, eh si pacar mengamuk membabi buta ( ini pernah terjadi lho… )

Menginjak masa pernikahan, seorang istri atau suami, gua rasa juga mempunyai kebebasan sendiri, yah yang artinya kebebasan yang bisa dipertanggung jawabkan lha yah. Misalnya gua pengen pergi sama teman-teman tanpa didampingi si hubby, harusnya ngga ada masalah, as long as gua ngga pergi dugem..:) Nah suami mau berkumpul ria dengan teman-temannya, kasih lha dia kebebasan itu. Tapi mayoritas, para istri suka ngga memberi ijin, alasannya? Yah macam-macam..ada yang bilang ntar cinta bersemi kembali sama mantannya..wkwkwk..hello para istri, dia sudah memilihmu menjadi istri, masa iya diragukan terus kesetiannya??? Jadi kalau ngga ada dasar keyakinan dia cinta sama kita, ngapain juga loe nikahin pria yang loe ragukan cintanya???

Kenapa gua memilih judul ketika cinta terbelenggu kekang? Karena banyak dari kita yang merasa, ketika kita menjalin hubungan dengan pasangan, si dia adalah milik kita PRIBADI!!!!. Yang artinya, mau ngapa-ngapain mesti ada persetujuan gua donk? Lha trus kalau kita ngga kasih, dan si dia melanggar ijin kita, ngamuk lha kita sejadi-jadinya. Nangis Bombay, ngga mau makan, yang lebih ekstrem bilangnya “ kamu ngga cinta yah sama aku?” Jegeerrrr…apakah kalau cinta, berarti si dia harus menuruti kita 100%? Tunduk sama perintah kita 100%? Hellowww, kita tuh cari pasangan yang seimbang, bukan cari pembantu rumah tangga..:)

Cinta itu indah..cinta itu adalah wujud kasih sayang antara kita dengan pasangan. Pada saat cinta yang tulus dan dewasa itu muncul, harusnya rasa toleransi dan menghargai keinginan masing-masing pasangan dapat terbentuk. Ketika cinta mulai menjadi satu ikatan kekang, itu bukanlah cinta yang dewasa, itu adalah cinta yang kekanak-kanakan, karena rasa egoisme masing-masing pasangan masih melekat dengan erat.

Ada yang bilang, kita manusia kan ngga sempurna. Kita kan bukan malaikat yang bisa mengontrol rasa kekuatiran dan kecemburuan terhadap pasangan. Betul, kita ini ngga sempurna, tapi pernahkah kita menyadari, ketika larangan-larangan kita keluarkan ( yg terjadi krn rasa egoism kita ), apakah pasangan kita terluka? Menyadari kita tidak 100% percaya kepada dirinya? Penahkah kita ada disatu situasi, ketika kita mau melakukan sesuatu, dan pasangan terus mengintimidasi diri kita, seakan-akan kita ini tidak layak untuk dipercaya? Sedihkah perasaan kita? Itu juga yang pasangan kita rasakan..:)

Dari beberapa chit chat sama teman-teman pria gua, mayoritas bilang kalau mereka ngga suka dikekang, apalagi ketika istri mulai dengan larangan-larangan dan perintah-perintah ngga jelas. Takut ini lha, takut itu lha, takut kecantol cewe lain lha…baaahhhh, ngga punya rasa percaya diri banget sih kita, para wanita..:) ketakutan suami selingkuh? Semakin ditakutin, makin jadi lho..he..he..Pria yang lama-lama dikekang terus menerus, akan timbul satu pemberontakan or balas dendam. Ingat yah guys, pria itu juga punya perasaan lho, setiap kali kita menangis karena cemburu, pria akan merasa “ gua menikahi wanita yang salah, masa lalu gua udah gua lupakan, tapi kenapa istri gua masih ngga bisa lupain?.” Apakah pengen pasangan kita menilai kita seperti itu? Make your own choice..:)

1 komentar: