TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Jumat, 06 Agustus 2010

Ketulusan

Pernah kah terlintas di pikiran kita tatkala mendengar ucapan “ Selamat yah “ atau “ bagus donk, kamu bisa sukses” or kata-kata ucapan lainnya, bahwa yang mengucapkan benar2 tulus atau sekedar basa basi atau malah dengan sangat terpaksa mengucapkannya?

Dari yang gua liat selama ini, hanya beberapa yang sungguh2 mengucapkan dengan tulus. Terkadang pada situasi kita mendapatkan jabatan atau posisi yang lebih bagus, ucapan selamat berdatangan, namun hanya sekedar basa basi, menutupi rasa kedengkian. Itukah mayoritas sifat kita? Penuh dengan kedengkian dan cibiran terhadap orang yang lebih mampu dari kita?

Gua pernah mengalami satu kejadian, ketika itu gua tengah bahagia karena ada kabar gembira, and pada saat gua membagikannya ke salah seorang teman, ucapan yang keluar adalah “ bagus donk “. Yeah, gua tau ini bukan ucapan tulus karena ikut gua bahagia, tapi hanya untuk menutupi rasa cemburu saja. Gua pribadi sudah terlatih untuk membedakan mana perkataan yang tulus dan perkataan yang hanya basa basi.

Lucu sebenarnya kalau gua telusuri, kenapa masyarakat kita, umumnya di kota selalu dilingkupi oleh rasa persaingan, jika berada diatas angin, sombong bukan kepalang, tapi jika melihat orang lain sukses, mencibir dengan sejadi-jadinya. Apa tujuan dari cibiran itu? Dengki kah?

Gua banyak banget menulis tentang rasa iri hati dan kedengkian, karena gua melihat begitu banyak orang yang masih dilingkupi oleh perasaan-perasaan tidak nyaman yang mereka buat sendiri. Untuk apa? Tidak kah mereka merasakan jika kita tulus, damai sejahtera akan selalu disekeliling kita? So guys, belajarlah untuk tulus, walaupun Cuma kata-kata “ selamat yah” cobalah untuk tidak mendengki, apalagi mencibir kesuksesan orang lain..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar