TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Selasa, 20 Juli 2010

Jealous or Iri Hati..

Pernah punya perasaan iri? Gua yakin dalam hidup kita pasti perasaan itu pernah mampir di hati, entah cuma sekilas ataukah mampir lama sampai enggan pergi? Tergantung seberapa besar rasa itu menguasai kita, gua rasa.

Ada kalanya dalam satu kondisi, rasa iri itu menjadi racun dalam hidup kita. Jujurnya sih gua ngga bisa membayangkan bagaimana rasanya iri hati itu bercokol lama di hati, tapi yang pasti perasaan dan mood kita juga berubah kan.

Kalau ada yang bertanya sama gua, loe iri ngga liat si A bisa beli mobil mewah? Or loe sirik ngga liat si B bisa cicil rumah di kompleks ini? Honestly, untuk hal-hal seperti itu, Puji Tuhan gua ngga pernah merasakan iri atau sirik. Melihat orang lain maju, justru membuat gua senang, or termotivasi untuk semakin maju juga.

Gua punya adek yang karirnya bagus, gaji bahkan jauh melebihi gua, sering jalan-jalan keluar negeri, bahkan kadang membelikan gua kado-kado yang lumayan mahal, include BB..hi..hi..( FYI, BB yang gua pake ini kado dari dia lho ), and someday seorang teman gua bertanya seperti ini “ adek loe sukses tuh, waduh loe ngga iri sama dia?” what????? Gua terdiam sejenak, bingung soalnya menjawabnya. Belum pernah ada yang menanyakan hal ini ke gua sebelumnya.
Trus gua flashback ke belakang, berpikir, merewind memori gua..adek gua lulusan S1, gua lulusan S2, and yes karir dia jauh didepan gua, manager marketing di sebuah bank internasional, sedangkan gua cuma bekerja di sebuah kota kecil, jauh pula dari Jakarta..baaaahhhh…tapi apakah gua iri? NOOOOOO, ngga pernah sekalipun gua merasa tersaingi, merasa iri, sama sekali tidak!!!

Gua bahkan bangga banget punya adek-adek yang sukses, bisa mencari penghasilan sendiri ( dan gajinya lebih besar dari gua semua..glek..glek..) ngga menyusahkan orang tua, dan semuanya bertanggung jawab memenuhi kewajibannya untuk menjaga orang tua. Buat apa gua iri? Apalagi iri dengan saudara sendiri? Justru gua merasa senang luar biasa, mereka sukses, gua juga merasa sukses..:) Bersyukur kepada Tuhan, gua bisa menjauhkan rasa dengki dan iri dari hidup gua.

Banyak orang yang gua liat, dalam hati mereka dipenuhi oleh rasa iri dan tersaingi. Iri terhadap saudara, iri terhadap teman, bahkan iri terhadap pasangan hidupnya. Gua pernah melihat bagaimana rasa iri itu berkembang menjadi dengki, dan menguasai hati orang, sampai di hatinya selalu dipenuhi oleh rasa ngga nyaman. Untuk apa yah seperti itu? Ucapan yang keluar dari mulutnya selalu negative, bahkan karena rasa iri yang luar biasa membuatnya tidak pernah mengucapkan hal-hal baik terhadap orang yang dia anggap rivalnya. Menyedihkan kan. Membuat hati sendiri dikuasain oleh rasa tidak nyaman.

Manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Apa yang menjadi kelebihan kita mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, begitu juga sebaliknya. Jadi untuk apa kita menyimpan rasa iri itu sampai berakar dalam hati kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar