TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Rabu, 07 Juli 2010

Review Novel " Hijau "

Agnes Jessica akhirnya menelurkan novelnya yang berjudul Hijau, setelah Merah, Jingga dan Kuning. Novel yang terakhir ini juga menceritakan tentang panggilan menjadi seorang Kristen yang tokoh-tokohnya bernama Galuh, Sekar, Eben dan Yozie. Galuh ini seorang gadis desa yang ayahnya adalah seorang penjaga makam, dan meninggal ketika gempa melanda Yogyakarta. Hidup dalam rasa kepahitan karena ayahnya dituduh sebagai pemakan mayat. Sekar adalah seorang istri yang mengikuti suaminya tinggal di desa karena mereka ingin melakukan penginjilan, namun malang pada saat gempa suaminya tertimpa dan meninggal. Eben sendiri adalah seorang dokter yang saat itu mengunjungi Yogyakarta karena permintaan kekasihnya untuk menyampaikan titipan kepada tantenya, yaitu Sekar. Pada saat peristiwa gempa, dial ah yang menyelamatkan Sekar, dan hal itu merubah tujuan hidupnya. Yozie sendiri adalah pengusaha di Jakarta yang mengidap penyakit kanker otak, dan melalui masa kecil yang tidak bahagia akibat perlakuan ibunya yang materialistis.

Nasib mempertemukan keempatnya ketika mereka mempunyai satu rencana mulia yaitu membangun sebuah rumah sakit untuk orang yang tidak mampu. Galuh menginjakkan kaki ke Jakarta dan menjadi asisten dr.Eben, namun karena kecemburuan pacar Eben mengakibatkan Galuh kabur dan bertemu Yozie. Eben dan Yozie jatuh cinta pada Galuh. A little bit confused, apakah pemuda kota segitu gampangnya jatuh cinta pada gadis desa? Jadi kaya sedikit dongeng..he..he..

Proses penerimaan Yesus dalam mereka juga digambarkan oleh Agnes, bagaimana Galuh mendengarkan firman Tuhan dari Sekar dan mengikuti ret-reat. Bagaimana Eben yang hidupnya selama ini penuh dengan hura hura menerima bimbingan belajar alkitab dan bagaimana Yozie pertama kali mendapatkan mujizat ketika di gereja dia merasakan hadirat Tuhan, dan kanker otaknya menghilang. Luar biasa. Dan Sekar yang merasakan imannya bertambah ketika menerima kenyataan suaminya sudah tiada.

Satu hal yang saya suka dari semua 4 novel Agnes Jesicca diatas adalah, semua tokoh-tokoh itu ada pada diri kita. Misalnya tokoh Galuh, semua orang ingin kaya, bisa mengenakan pakaian mewah, hidup sengsara karena gossip, dan pilu ketika ibunya meninggal karena dokter tidak mau menangani ketika biaya belum dibayarkan. Eben, tokoh pemuda masa kini yang sukses dengan gelar dan harta, sibuk berpesta pora dengan teman tanpa tau tujuan hidup yang sebenarnya. Atau Yozie, seorang bisnisman yang sibuk dengan berbagai kegiatan menghasilkan uang. Berapa banyak dari kita yang seperti mereka?

Novel ini mengajarkan kita satu hal, iman dalam diri kita bisa goyah pada saat kita mengalami pencobaan, apa yang terjadi pada tokoh Yozie ketika satu hari kankernya kembali menyebar? Menyalahkan Tuhan karena memberi dia harapan sembuh ataukah menerima kenyataan dengan iman? Sebenarnya ketika membaca bagian itu, saya memberontak sedikit, lho kenapa si Yozie ngga sembuh total? But guys..this is the reality. Hidup itu bukan lha apa yang kita inginkan Tuhan kerjakan untuk kita, tapi Tuhan melihat apakah kita tetap memilih di jalanNYA ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

Satu tujuan mulia yang kita niatkan untuk orang banyak, belum tentu semua berjalan dengan mulus. Ada kalanya orang-orang bahkan yang terdekat pun bisa berusaha menggagalkan rencana indah itu. Satu hal yang novel ini ajarkan “ Berjalanlah bersama iman”. Berapa banyak dari kita yang hari ini berjalan dengan iman? Contohnya di salah satu pasal di Alkitab yang menceritakan bagaimana murid Tuhan berjalan diatas air, coba bayangkan jika kita sedang di atas lautan dan ada suara berkata “ berjalanlah kesini, janganlah bimbang.” Apa kita dengan spontan berjalan? Kayanya ngga yah, karena kita semua berpikir dengan logika, bukan dengan iman. Sebenarnya itulah yang Tuhan inginkan, abaikanlah logika dan rasa bimbang, serahkan semua kekuatiran kita di tangan Tuhan, dan berjalanlah dengan iman. Tuhan yang membentuk kita, Dia bahkan tau setiap detik apa yang kita pikirkan, dan Dia tau yang terbaik untuk kita.

Buat saya pribadi, dari ke-4 novel diatas, favorit saya adalah Jingga dan Kuning. Pada 2 novel tersebut, saya mendapati bagaimana rasa ketidak berdayaan manusia dijawab oleh Tuhan. Bagaimana penderitaan si tokoh utama dengan lebih jelas digambarkan. Pada novel Hijau ini, saya merasa ada sesuatu keterburuan para tokoh dalam menerima Yesus, but still okay, masih mendapat banyak berkat dari semua novel diatas..untuk ci Agness ( sok akrab ), kelanjutannya donk..apakah si Ungu atau si Hitam..:)

3 komentar:

  1. Kayaknya bagus yach, bu, bukunya. =)Loe hobby baca juga yach..hehe

    BalasHapus
  2. he..he..gua hobby banget baca bu..:) tp ngga yg terlalu berat sih.. gua recomend bgt novel2 agnes jesicca yang terbitan pustaka hermon..:)

    BalasHapus
  3. kalao nggak salah, agnes jessica mau bikin 7 novel dengan judulnya Mejikuhibiniu (warna pelangi). jadi abis hijau itu, biru-nila-ungu

    BalasHapus