TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Jumat, 23 Juli 2010

Life is..

2 hari yang lalu, ada satu status dif b yang menarik perhatian gua, status salah satu temen W-kers gua yaitu Farida. Statusnya berbunyi seperti ini

“ Hidup ini ibarat satu taman bermain yang sangat besar. Ada yang bermain dengan gila-gilaan, ada yang bermain dengan permainan yang aman saja, ada yang amat sangat menikmati permainan sehingga tidak mau pulang, namun ada juga yang hanya merasa bosan dan menunggu hingga saat pulang dan dijemput”

Ya, kira-kira kalimatnya seperti itu diatas. Beberapa coment bermunculan. Dan gua pribadi suka dengan kalimat itu. Hidup kita ini bisa diibaratkan dengan taman bermain, yah bisa kita contohkan misalnya Dufan dhe. Berbagai atraksi mulai dari yang aman, menantang, berbahaya ada semua disana. Tergantung dari kita selaku pengunjung, berani mencoba untuk menikmati permainan yang seperti apa?

Sepenjang hidup gua, beberapa kali gua mengunjungi Dufan. Yeah well, pengen sih ke Universal Studios yang di Spore, tapi apa daya belum kesampean..:) Dari mulai SD, SMP, bahkan terakhir 3 tahun yang lalu gua pernah ke Dufan, dan semua permainan gua nikmati, kecuali Roller Coaster Halilintar, gua ngga pernah berani cobain permainan itu..:) Yang gua terasa banget perbedaannya, adalah ketika gua masih sekolah, naluri petualang itu masih merajalela, hmm mungkin bukan petualang yah, tapi perasaan berani masih menguasai.

But, 3 tahun yang lalu ketika gua menemani temen gua dan beberapa anak-anak bimbingan sekolahnya berwisata kesana, gua merasakan aroma ketakutan gua mulai menguasai..ahaaa. Bahkan gua kalah dengan seorang oma-oma yang berani naik permainan Kura-Kura..ha..( even, begitu turun itu oma-oma pucat pasi dan muntah-muntah ), tapi at least dia lebih berani dari gua, karena gua emang ngga niat sama sekali buat main itu permainan..:)

Gua merasakan di usia gua yang sekarang, gua takut. Takut jatuh, takut jantung gua ngga kuat, bahkan gua takut kalau lagi naik bianglala, tiba2 mandeg di tengah dan gua ada di posisi atas…hiyaaaa..well, gua emang naik sih itu bianglala, tapi sambil merem..dan mendapat pandangan aneh dari anak-anak kecil..memalukan..:)

Yeah, the point is seperti itulah gambaran hidup kita. Tatkala kita masih muda ( gua berasa kaya nenek-nenek aja ), apapun tantangan di depan kita rasanya mudah dihadapi. Kenakalan dan kerusuhan yang kita lakukan rasanya emang begitu kita nikmati, tapi begitu kita menginjak usia dewasa, pola pikir kita mulai berubah, kita semakin berpikir panjang dalam menghadapi berbagai tindakan. Mungkin sedikit lebih bijaksanakah?

Back to status diatas, hidup itu juga bisa dibilang panggung sandiwara. Ada yang memerankan tokoh Cinderela, ada yang bertokoh Si Ibu Peri, si Ratu Jahat, si Cleopatra, Julius Caesar, or Pangeran Kodok mungkin? Tapi tokoh-tokoh dengan berbagai watak itu apakah bisa diubah? Misalnya si Ratu jahat tiba-tiba berubah baik?

Ada yang mengatakan hidup kita adalah takdir yang sudah ditentukan. Gua pribadi ngga menyetujui hal itu, emang benar takdir setiap manusia berbeda, tapi kita juga bisa mengubah takdir itu. Perilaku kita lha yang akan menentukan masa depan kita. Jika esok kita ditakdirkan untuk tersandung, namun hari ini kita menarik orang yang akan terjatuh, apakah bukan tidak mungkin, esok batu tempat kita akan tersandung sudah terkikis atau sudah menggelinding entah kemana? Hidup itu harus diperjuangkan, bukan untuk diratapi.

Dan yang terpenting adalah, bagaimana kita membiarkan Tuhan menuntun langkah kita. Terkadang kita merasa hebat, merasa kita bisa melangkah sendiri, even kita tidak tahu jalan bercabang di depan yang manakah yang harus kita ambil? Tapi pernahkah kita berhenti sejenak, bertanya pada Tuhan, jalan manakah yang harus kita pilih? Bahkan terkadang kita melaju hanya untuk memuaskan keinginan kita sendiri kan?

Gua pribadi, kadang tersesat ketika melangkah, dan pada saat gua menyadari hal itu, gua harus berputar balik arah, menghabiskan waktu dan sia-sia. Tapi gua berusaha untuk belajar, untuk selalu bertanya pada Tuhan ketika melangkah, belajar untuk mengerti apa keinginan Tuhan, bukan keinginan gua pribadi, walaupun itu tidak mudah. Dan gua berharap, di ujung jalan gua akan menemukan taman bunga yang indah ketika gua berjalan dengan tuntunan Tuhan..amin..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar