TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Minggu, 18 Juli 2010

Review Novel " Blind Date "

Ini novel Aliazalea yang kedua yang gua baca. Yang pertama judulnya “ Miss Pesimis “. Well, gua ngga review yang novel pertamanya yah. Yang mau gua review ini novel kedua yang judulnya “ Blind Date”. Sesuai denagn judulnya, Blind Date ini mengisahkan kencan buta yang dialamin sama tokoh utamanya yaitu Titania, 27 tahun.

Setting novel ini di North Carolina, dan karena penulisnya menghabiskan waktunya di Amerika, settingnya lancar dan gua bisa membayangkan keadaan disana, it seems so homey then. Alkisah si Titania ini patah hati karena setelah hubungan cintanya selama 3 tahun bersama sang pacar, Brandon yang seorang pengacara muda kandas. Kandasnya karena dia memergoki si Brandon selingkuh..uupps. Dan entah apa yang ada di otak Brandon, karena dia seakan mengutuk si Titania dengan perkataan “ ngga bakal ada laki-laki yang mau sama kamu, cuma aku yang mau sama kamu.”

Ironisnya sih, kandasnya karena Titania mempertahankan keperawanannya, it means selama belum ada ikatan pernikahan, ngga bakal dhe dia serahkan kepada pria manapun walaupun pacarnya. Satu prinsip teguh yang perlu diacungin jempol karena jangankan settingnya di Amerika, di Indonesia saja rasanya ABG pun sudah banyak yang ngga perawan. Tragis yah..

So, karena ingin membuktikan bahwa Brandon salah menilai dirinya, dan karena desakan adiknya yang termotivasi acara Oprah winfrey, Titania mendaftar di sebuah biro jodoh sebesar US$2,000 untuk mempertemukannya dengan seorang laki-laki yang sesuai dengan kriterianya. Sembari menunggu list pria-pria yang akan memenuhi kencannya, Titania berkenalan dengan seorang programmer yang bernama Rilley ( really nice name, I thought ). Pertemuan pertama di fresh market ketika Rilley kebingungan membeli selada romaine untuk Caesar salad.

Pertemuan pertama yang berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya ( dengan tidak sengaja ), membuat Titania mulai feels something, terutama ketika mendapati bahwa kencannya yang diatur oleh biro jodoh itu adalah Rilley. What? Yap, he is Rilley. Ketika adegan itu muncul, sejenak yang terbayang dalam benak gua adalah novel-novel Harlequin, too much romance..:) but, after all kemasan ceritanya mengalir dengan menarik. Acctually, dari awal lembar pertama, gua dah merasa tertarik dengan novel ini, karena adegan flash back ditampilkan tidak terlalu jauh dari halaman pertama.

Salah satu hal yang lucu adalah, gua merasa terganggu dengan penamaan karaktek adeknya Titania, yaitu Didi. Pikiran gua yang pertama adalah nama Didi itu adalah sosok laki-laki, but kenapa di awal-awal lembaran pertama novel, nama Didi selalu disebutkan? Karakter Didi adalah sosok adek yang terlalu banyak mau ikut campur urusan kakaknya, terutama dalam soal jodoh, dan it is a little bit annoying for me. Gua ngga suka karakter cowo yang terlalu bawel ( according to me, of course ) dan ada satu sesi dimana pengen rasanya gua marah-marah karena keseringan nama si Didi ini disebut..hua..ha..ha. Yang lucunya, adalah ketika almost seperempat bagian novel, ada penjelasan bahwa Didi adalah kependekan dari Andriana, ooooo..kenapa ngga dijelasin dari awal kalau Didi itu ternyata perempuan? ( or gua kelewat yah bacanya..hmmm..)

So, gimana dengan kelanjutan Titania dan Rilley? Yang pasti, it is happy ending..gua suka dengan penggambaran pria Amerika mengenai wanita Asia. Wanita Asia digambarkan mandiri, dan sedikit membuat segan kaum pria, hmmm..sisi negatifnya, wanita Asia gampang tersinggung..hua..ha..ha..:) Kesimpulannya, novel ini recommend buat pembaca-pembaca yang suka dengan romance novel..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar