TRULLY MADLY DEEPLY

TRULLY MADLY DEEPLY

Sabtu, 19 Juni 2010

Moving..


3 bulan setelah menikah, gua memutuskan untuk ikut dia ke Medan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan gua berdua saat itu. Walaupun banyak yang bilang gua bodoh melepas pekerjaan gua di Jakarta, tapi saat itu yang gua pentingkan adalah gua mendampingi dia. So, here we are..
Jujur, pertama gua pindah kesini mengalami satu perasaan yang gua sendiri susah untuk lukiskan, gua akan jauh dari keluarga, jauh dari pergaulan gua dengan teman-teman. Bahkan pekerjaan yang udah enjoy gua jalanin di Jakarta. Malam sebelum keberangkatan gua, air mata gua tumpah menjadi isak tangis yang hebat. Susah untk menggambarkan bagaimana perasaan gua. Ayank tau banget, dia cuma diam dan memeluk gua. Gua tau jauh di dasar hatinya, dia ngerasain apa yang gua rasain.
Mungkin ada yang bilang, berarti suami loe egois donk? kenapa bukan dia yang pindah ke Jakarta?. To be honest, dia bukanlah pria seperti itu, dia suami yang baik, selalu mempedulikan bagaimana perasaan gua, justru karena gua melihat bagaimana besarnya dia berjuang untuk gua, makanya gua memutuskan untuk bersama-sama dengan dia.
Gua berpikir untuk kebaikan kami berdua, dan pada saat itu, hal inilah yang terbaik yang kami bisa jalanin. Memang tidak mudah, apalagi gua mengalamin proses adaptasi yang berat, dengan berbagai orang yang latar belakangnya berbeda dengan pergaulan gua selama ini, But i thanks to God, sekarang gua sudah bisa menjalaninya dengan tawa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar